2/15/2011

Tiba-tiba ingat "stone on da nose"

Tak perlu kalian tahu kenapa dan pasal apa yang membuatnya terpaksa menjalani operasi, sehingga tak sadarkan diri beberapa jam. Sementara aku hanya mampu menunggu di sampingnya, sesekali menghapus darah dari hidungnya juga air dari mataku.
Itu hanya sebgaian kecil dari sebuah kenakalan untuk membakar adrenalin dan tentu saja menyenangkan baginya.
Toh, kami tetap bisa bermesraan di manapun itu. Entah di rumah sakit, rumah tahanan, dan tentu saja di rumah kami sendiri.
Tak ada yang perlu disesalkan bagi orang-orang yang mencintai kehidupan. Semua bagian dari alur permainan.
Toh, kami tetap bisa bercumbu di manapun itu. Entah saat semua penghuni rumah sakit terlelap, atau saat aku menemaninya ke kamar mandi. Kami selalu mencuri berpuluh ciuman untuk saling menghangatkan.
Tentu saja kami masih mengaktifkan fungsu kedua tangan, selain untuk menggenggam dan membelai. Kedua tangan kami masih mampu untuk saling meraba dan bermain-main.
Untuk tetap mengingatkan kalau hidup ini hanyalah sebuah permainan.
Asal tetap saling menggenggam cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar